Kamis, 18 Maret 2010

Kesimpulan

Kendala yang di hadapi dalam usaha pemasaran ikan gurame adalah bagaimana teknik yang baik dan tepat untuk mendistribusikan ikan gurame agar selalu dalam keadaan segar tidak rusak dan dapat sampai ke konsumen dengan mutu yang baik, dan konsumen menyukai hasil produksi yang didistribusikan.

Masih kurangnya informasi tentang pasar yang mempunyai peluang lebih besar dalam memasarkan ikan gurame yang dapat dimanfaatkan serta dapat dipenuhi oleh hasil produksi, serta informasi tentang produk dari ikan gurame yang diminati oleh konsumen.

Dalam Dalam usaha budidaya perikanan secara umum diperlukan pemikiran yang cermat agar tujuan dari budidaya itu sendiri yaitu dapat memperoleh hasil yang terbaik. Perlu diketahui bahwa hasil yang baik akan diperoleh dengan menerapkan berbagai kegiatan, baik itu berupa cara, maupun penggunaan alat serta teknologi yang selalu mengalami kemajuan, sebelum memulai usaha budidaya itu sendiri. Harus juga memperhatikan persiapan produksi.

Budi daya ikan Gurame sendiri mempunyai pasar yang siap menyerap hasil produksi dan disini peran dari manajemen pemasaran sangat diperlukan, apakah hasil yang diperoleh merupakan satu rangkaian budidaya atau merupakan usaha dari mendisrtibusikan hasil budidaya dari pembudidaya lain.

Pasar sendiri sangat penting untuk kelangsungan produksi, bila kemampuan pasar menyerap produksi sangat tinggi maka tidak menjadi suatu permasalahan bagi pembudidaya atau produsen untuk menentukan harga jual dan sebaliknya jika tidak dapat menyerap hasil produksi maka mau tidak mau usaha pemasaran ini akan mengalami kerugian. Sehingga dalam pemasaran kita harus dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen oleh karena itu kita dapat melihat peluang pasar yang ada, dan kita dapat memanfaatkan peluang tersebut, selain itu kita juga harus memeperhatikan beberapa hal dalam pemasaran tersebut yaitu persaingan pasar, sasaran pemasaran, dan strategi pemasarannya.

Rabu, 17 Maret 2010

Aspek Pemasaran


Peluang Pasar

Peluang pasar akan diketahui dari bentuk pemasarannya dimana dapat berupa ikan segar maupun ikan dalam bentuk olahan, pada umumnya ikan segar dapat dipasarkan dipasar-pasar tradisional, pasar ikan maupun swalayan-swalayan, sedangkan ikan bentuk olahan dapat dipasarkan dipusat-pusat perbelajaan dalam bentuk oleh-oleh contohnya keripik ikan gurame,abon ikan gurame atau menjadi menu utama pada restoran-restoran. Selain ikan gurame untuk konsumsi biasanya pembudidaya membudidayakan ikan gurame untuk benih pada pembudidayaan pembesaran ikan gurame.

Pasar sendiri sangat penting untuk kelangsungan produksi, bila kemampuan pasar menyerap produksi sangat tinggi maka tidak menjadi suatu permasalahan bagi pembudidaya atau produsen untuk menentukan harga jual dan sebaliknya jika tidak dapat menyerap hasil produksi maka mau tidak mau usaha pemasaran ini akan mengalami kerugian. Sehingga dalam pemasaran kita harus dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen oleh karena itu kita dapat melihat peluang pasar yang ada, dan kita dapat memanfaatkan peluang tersebut, selain itu kita juga harus memeperhatikan beberapa hal dalam pemasaran tersebut yaitu persaingan pasar, sasaran pemasaran, dan strategi pemasarannya.

• Sasaran pemasaran
Sasaran pemasaran berkaitan erat dengan pemilihan jenis ikan yang akan diproduksi (ikan Gurame), konsumen yang akan dituju, besar permintaan, motif masyarakat untuk membeli ikan tersebut, cocokkah produksi yang kita lakukan dengan selera masyarakat

• Persaingan pasar
Persaingan merupakan suatu hal yang wajar dalam bidang usaha perikanan karena pada umumnya bidang ini tidak mengenal monopoli, sehingga semua hasil produksi bersaing bebas di pasaran sehingga untuk memenangkan persaingan tersebut kita harus dapat melihat peluang pasar yang ada.

• Strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatu tindakan penyesuaian sebagai reaksi terhadap situasi pasar berdasarkan pertimbangan yang wajar, tindakan yang diambil adalah berupa pendekatan-pendekatan terhadap berbagai faktor baik faktor dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam yaitu berdasarkan hasil produksi yang dihasilkan sedangkan faktor luar yang berhubungan dengan konsumen yang dituju.

Bentuk Pemasaran

Dalam pemasaran hasil budidaya ikan Gurame secara umum dikenal dan telah menjadikan pangsa pasar tersendiri di masyarakat yang memanfaatkan hasil budidaya ikan gurame, yaitu dalam bentuk segar berupa ikan gurame yang masih hidup maupun dalam bentuk olahan yang siap dipasarkan kembali ke masyarakat.

1)Pemasaran dalam bentuk segar

Ikan merupakan produk dari budidaya yang harus ditangani secara tersendiri agar hasil dari produk ini dapat bermutu tinggi. Kualitas mutu hasil perikanan budidaya ikan gurame salah satunya yaitu ikan dalam keadaan hidup atau masih segar. Ikan segar sendiri mempunyai kriteria tertentu, yang jika tidak memenuhi kriteria maka akan menurunkan harga dari ikan gurame itu sendiri. Dan umumnya pada semua jenis hasil perikanan budidaya. Ikan dapat dikatakan masih dalam keadaan segar jika ikan baru mati dan belum melewati masa rigormortis yaitu fase mati kejang.

Ikan mempunyai keadaan fisiologis yang berbeda dengan komoditi budidaya lain seperti budidaya unggas dan ternak (petelur, pedaging, dan susu). Ikan memiliki kondisi fisiologis yaitu dikarenakan kandungan air yang relatif tinggi, dan kandungan protein yang merupakan komponen utama dari daging ikan sehingga merupakan media yang baik bagi berkembangbiaknya bakteri pembusuk. Jika bakteri baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh ikan telah merombak protein dalam daging maka dapat dipastikan akan menurunkan mutu hasil pembudidaya dan itu berarti harga jual menjadi rendah. Jika harga jual rendah maka pendapatan yang diterima tidak dapat mentupi biaya produksi dn itu artinya pembudidaya mengalami kerugian terhadapnya.

Pola pemasaran ikan segar pada umumnya masih mengandalkan produsen (pembudidaya) dalam menjaga kualitas ikan agar tetap dalam keadaan segar.

2)Pemasaran dalam bentuk olahan

Pada bentuk ini banyak ditemukan alternatif dalam mengolah hasil budidaya sehingga meminimalis terjadinya kerusakan pada ikan yang diolah. Selain itu dapat meningkatkan nilai jual padi produksi budidaya. Umumnya telah kita kenal berbagai bentuk olahan dari ikan gurame yang ada dipasaran baik itu dengan cara tradisional maupun cara modern yang sudah menerapkan kualitas mutu yang tinggi sehingga harga jualnya pun tinggi.

Pengolahan ikan gurame seperti pembuatan olahan daging ikan menjadi pepes gurame, gurame presto, kecap ikan, kerupuk ikan dan masih banyak hasil dari pengolahan yang tujuanya dapat mengurangi kerugian akibat rusaknya mutu dari ikan segar yang diproduksi.

Analisis Swot


Usaha manusia dalam mengendalikan pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan dengan tujuan memperbaiki produksi agar hasil yang dicapai lebih tinggi dibandingkan jika dibiarkan secara alamiah berkembang, merupakan definisi umum dari budidaya perikanan.
Dalam usaha budidaya perikanan secara umum diperlukan pemikiran yang cermat agar tujuan dari budidaya itu sendiri yaitu dapat memperoleh hasil yang terbaik. Perlu diketahui bahwa hasil yang baik akan diperoleh dengan menerapkan berbagai kegiatan, baik itu berupa cara, maupun penggunaan alat serta teknologi yang selalu mengalami kemajuan, sebelum memulai usaha budidaya itu sendiri. Harus juga memperhatikan persiapan produksi.
Dalam perencanaan produksi tersebut akan menentukan jenis ikan apa saja yang akan kita budidayakan? apakah ikan yang kita budidayakan mempunyai peluang pasar yang akan menyerap hasil produksi?

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sampi mana keberhasilan yang telah dapat dicapai oleh perusahaan dengan menghitung keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi selama waktu yang telah ditentukan. Contohnya adalah berapa biaya yang dikeluarkan untuk produksi, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian.

Dimana biaya-biaya itu akan terus dikeluarkan dari usaha budidaya jika kita mengusahakan ikan gurame sendiri atau bekerja sama dengan pembudidaya, sampai dengan biaya yang dikeluarkan sampai ikan gurame yang kita pasarkan sampai ketangan konsumen.Perhitungan-perhitungan biaya yang sering dilakukan yaitu Break Event Point (BEP), Return of Investment(ROI), Benefit Cost Ratio (B/C).

1.Kelebihan dari berternak gurame

Ikan gurame termasuk ikan labirin, yakni dapat hidup dalam air yang
kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara babas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir.
Ikan gurame termasuk ikan yang tidak banyak gerak, sehingga dengan area yang relatif sempitpun dapat ditanami ikan dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menghemat lahan dan memberikan peluang kepada petani yang mempunyai lahan sempit untuk mempunyai kolam pendederan gurame sebagai sumber pendapatan keluarga. Selain itu, ikan gurame bernilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya benih maupun konsumsi.

2.Kendala-kendala dari berternak gurame

Kendala yang di hadapi dalam usaha pemasaran ikan gurame adalah bagaimana teknik yang baik dan tepat untuk mendistribusikan ikan gurame agar selalu dalam keadaan segar tidak rusak dan dapat sampai ke konsumen dengan mutu yang baik, dan konsumen menyukai hasil produksi yang didistribusikan.
Masih kurangnya informasi tentang pasar yang mempunyai peluang lebih besar dalam memasarkan ikan gurame yang dapat dimanfaatkan serta dapat dipenuhi oleh hasil produksi, serta informasi tentang produk dari ikan gurame yang diminati oleh konsumen.

Visi dan Misi

VISI
Mengembangkan produksi ikan Gurame untuk meningkatkan keuntungan yang lebih besar dan
memasarkan Ikan Gurame secara online aAgar lebih di kenal oleh kalangan masyrakat.


MISI
Memasarkan Produksi ikan gurame menjadi lebih baik dan bisa dikenal di luar negeri. Dapat memasarkan ikan gurame di seluruh Indonesia dan dapat mengembangbiakkan dengan baik.Kepuasan pembeli adalah Tujuan Kami.

Pendahuluan



Ikan gurame (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar.

Umumnya budidaya ikan gurame masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.

Pasar ikan gurame mengandalkan pada permintaan domestik. Namun demikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan mengingat permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurame lebih digemari dijual dalam keadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga lebih tinggi dalam keadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi mengenai diversifikasi produk olahan dari ikan ini kecuali dalam bentuk fillet.

Peranan Balai Benih Ikan dalam rangka pengembangan ikan gurame dilaksanakan antara lain berupa penyediaan induk dan benih unggul dan pengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada pembudidaya ikan. Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang masih perlu digarap adalah aspek pemasaran baik di pasar domestik maupun ekspor

Wilayah survey untuk usaha pendederan ikan gurame adalah salah satu daerah sentra ikan gurame di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Banyumas. Sedangkan wilayah survey untuk pembesaran ikan adalah Kabupaten Bogor. Oleh sebab itu informasi teknis pendederan dan pembesaran ikan gurame terutama menggunakan informasi yang diperoleh dari kondisi pengusaha dan lembaga lain di kedua wilayah tersebut.

Asumsi perhitungan keuangan budidaya pendederan ikan gurame dalam penelitian ini adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatan pembenihan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 1 gram dan dibesarkan hingga mencapai berat 20-25 gram (pola 1). Sedangkan asumsi perhitungan keuangan pada budidaya pembesaran menggunakan benih kan yang berasal dari pendederan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 200-250 gram yang dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi (pola 2).